Senin, 19 November 2012

Seorang Tuna Netra Membuatku Malu


“Assalamu’alaikum….”
suara itu terdengar dari kejauhan 
dan seketika memecah konsentrasi kami 
yang sedang menigikuti kajian ba’da Magrib kemarin, 
(Ahad, 18 November 2012) 
di Masjid Al-Ikhlas Samofa Biak-Papua.

dengan serempak kami membalas salam tersebut 
sembari mencari sumber suara dimaksud. 

ternyata suara itu terucap oleh salah seorang ikhwan (TUNANETRA) 
dari bagian pintu masjid sebelah selatan (±20 meter).

dengan tergopoh-gopoh, ia menyusuri ruang masjid 
mencari suara Ustadz yang mengisi kajian (Ust. Hasmawi), 
Ustadz pun kemudian mengistruksikan salah seorang ikhwan 
untuk dapat menolong/menuntunnya ke arah kami.

ana tertegun..
sambil bergumam dalam hati… Subhaanallah,,,
tertunduk dalam rasa malu semalu-malunya…
ana kencangkan gigi geraham, tanpa sadar air mata ini menetes..

betapa bodohnya ana… sangat bodoh… 
yang sering kali lalai dalam mengikuti kajian rutin yang dilaksanakan tiap ahad..
terlalu sibuk mengurusi urusan dunia.. 
sampai-sampai mengkhususkan diri untuk menelaah ilmu agama 
sebagai bekal kehidupan akhiratpun ana sepelehkan,

ia yang tak sesempurna ana.. 
malah dengan bersusah payah meski tertatih 
mencari cara menelusuri gelapnya malam 
hanya untuk menghadiri majelis ilmu

Ya Robbi..
Betapa besarnya kasih sayangMu pada hamba..
Engkau masih mengizinkan hamba hadir kali ini
lalu Engkau tunjukkan betapa besar Rahmatmu

----------------------------------------------
sebagai renungan terkhusus bagi ana
dan untuk kita bersama…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.:: ada sebuah masa dimana sgalanya kekal.. namun tetap tergantung pilihan... menikmati surga dengan segala nikmat tak berakhir, atau kepayahan dalam kekekalan adzab neraka ::.