Minggu, 29 Juli 2012

Malam Pertama

Bismillah...
Satu hal sebagai bahan renungan kita..
Tuk merenungkan indahnya malam pertama..
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata 
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa 
Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut 

Hari itu... mempelai sangat dimanjakan 
Mandipun...harus dimandikan 
Seluruh badan Kita terbuka.... 
Tak ada sehelai benangpun menutupinya. . 
Tak ada sedikitpun rasa malu... 
Seluruh badan digosok dan dibersihkan 
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan 
Bahkan lubang-lubang itupun ditutupi kapas putih... 
Read More..

"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi hidayah kepada orang yang kamu kasihi, 
tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki". 
[Al Qashash/28 : 56].
Read More..

afwan Ukhti...
Menyembunyikan kecantikan dengan jilbab rapat, 
apakah pertanda engkau tak cantik..? 
Bidadari Itu tetap bidadari, meski ia Tersembunyi....
Read More..

Hanya Amanah


tak ada guna bila hanya tuk mencari pujian, 

capek jadinya bila hanya berupaya tuk menjadi yang terhebat, 
sia-sia akhirnya kalau bekerja keras hanya demi nama baik, harga diri serta materi...



lakukan pekerjaan kita dengan niat dan rasa cinta kepada Allah, 
sehingga insyaAllah segalanya akan bernilai ibadah...

Read More..

Istriku Engkau Surga Dunia Akhiratku

dibanding dengan kebanyakan wanita pada umumnya, dirimu tak terlalu cantik, namun lebih sulit untuk mengatakan engkau BIASA SAJA.

dirimu tak pernah memoleskan make-up di wajahmu, apalagi mengenakan perhiasan sebagaimana kebanyakan muslimah serupa dirimu.

kesahajaan itulah yang mengusik hatiku, sehingga kuputuskan untuk memilihmu menjadi pendamping hidupku. engkau yang sederhana, pintar dan tak banyak bicara, sungguh terlihat dewasa...

engkau bukan anak orang berpangkat, bukan pula keturunan ningrat. aku tak peduli, yang kuutamakan bukan itu. tetapi raga yang selalu menutup aurat dan jiwa yang selalu mengutamakan akhirat. tekadku sudah bulat, kan ku pinang dirimu dalam waktu dekat...

saat itu engkau baru lulus SMU. tak kusangka engaku menerima dengan kedua tangan terbuka. Bahkan demi aku, engkau rela mengorbankan keinginanmu untuk mencicipi bangku kuliah.

semua gurumu pun menyayangkan hal itu, karena menurut mereka engaku termasuk murid yang cerdas. tapi entah mengapa, engkau lebih memilih menjadi ibu rumah tangga saja. Sujud syukurku kepada Allah, Alhamdulillah.

semua serasa begitu mudah, dan kitapun menikah. Saat itu usiaku 22 tahun, sedang usiamu baru 18 tahun. Memang masih terlalu muda untuk kalangan umum, tetapi engkau berani mengambil keputusan itu. engkau berani mengakhiri lajangmu di usia sedini itu. diriku semakin kagum padamu...

sejak menikah hingga kini, belum pernah engaku mengeluh tentang keadaan yang kita alami. Padahal engkau tahu sendiri, penghasilanku yang tak seberapa, kadangkala tak seimbang antara pemasukan dan kebutuhan. Sering kita harus menekan beberapa kebutuhan. Sering kita harus menekan beberapa keinginan karena memang kita tak sanggup untuk menggapainya. Namun tak pernah ku lihat kristal bening menetes dari pelupuk matamu karena itu. Bahkan ketika engkau harus berhutang sekalipun...
Read More..

Udah.. Putusin Aja,,


menutup aurat itu memuliakan diri,
tiada pacaran itu menghormati diri,
bila diri sudah tak muliakan dan hormati...
wajarlah bila yang lainpun demikian.

bila ramadhan adalah ibadah antara hamba dengan Allah berdua.
kenapa harus dikotori dengan hadirnya orang ketiga (pacar?) 

ramadhan dulu fokus puasa, tinggalin dulu pacaran..
nanti setelah ramadhan baru lanjut lagi puasanya :D
 

bila ramadhan ini terasa indah,
maka menutup aurat buatnya lebih indah,
bila puasa ini meneduhkan,
maka putusin pacar lebih buat teduh :)
Read More..
.:: ada sebuah masa dimana sgalanya kekal.. namun tetap tergantung pilihan... menikmati surga dengan segala nikmat tak berakhir, atau kepayahan dalam kekekalan adzab neraka ::.