Minggu, 29 Juli 2012

Malam Pertama

Bismillah...
Satu hal sebagai bahan renungan kita..
Tuk merenungkan indahnya malam pertama..
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata 
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa 
Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut 

Hari itu... mempelai sangat dimanjakan 
Mandipun...harus dimandikan 
Seluruh badan Kita terbuka.... 
Tak ada sehelai benangpun menutupinya. . 
Tak ada sedikitpun rasa malu... 
Seluruh badan digosok dan dibersihkan 
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan 
Bahkan lubang-lubang itupun ditutupi kapas putih... 
Itulah sosok tubuh Kita.... 
Itulah jasad Kita waktu itu 

Setelah dimandikan.. 
Kitapun dipakaikan gaun cantik berwarna putih 
Kain itu ...jarang orang memakainya.. 
Karena sangat terkenal bernama Kafan 
Wangian ditaburkan kebaju Kita... 
Bahagian kepala.., badan. .., dan kaki diikatkan 
Tataplah.... tataplah. ..itulah wajah Kita 
Keranda pelaminan... langsung disiapkan 
Pengantin bersanding sendirian... 

Mempelai diarak keliling kampung yang dihadiri tetangga 
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul 
Kita diiringi langkah longlai seluruh keluarga 
Serta rasa haru para handai taulan 
Berwalikan liang lahat.. 
Saksi-saksinya nisan-nisan. . yang telah tiba duluan 
Dan akhirnya.... tiba masa pengantin.. 
Menunggu dan ditinggal sendirian, 
Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan 

Malam pertama yang indah atau meresahkan.. 
Ditemani rayap-rayap dan cacing tanah 
Di kamar bertilamkan tanah.. 

Dan ketika 7 langkah telah pergi..... 
Sang Malaikat lalu bertanya. 
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur... 
Ataukah Kita akan memperoleh Siksa Kubur..... 
Kita tak tahu...Dan tak seorangpun yang tahu.... 

Ku Merintih..Aku Menangis..
Ku Meratap..Aku Mengharap..
Ku Meminta Dihidupkan Semula..
Agar Dapat Kembali Ke Dunia Nyata..

Perjalanan Rohku..
Melengkapi Sebuah Kembara..
Singgah Di Rahim Bonda..
Sebelum Menjejak Ke Dunia..
Menanti Di Barzakh..
Sebelum Berangkat Ke Mahsyar..
Diperhitung Amalan..
Penentu Syurga Atau Sebaliknya..

Tanah Yang Basah Berwarna Merah..
Semerah Mawar Dan Jugak Rindu..
7 Langkah Pun Baru Berlalu..
Tenang Dan Damai Di Pusaraku..
Nisan Batu Menjadi Tugu..
Namun Tak Siapa Pun Tahu Resah Penantianku..

Terbangkitnya Aku Dari Sebuah Kematian..
Seakan Ku Dengari..
Tangis Mereka Yang Ku Tinggalkan..
Kehidupan Disini Bukan Suatu Khayalan..
Tetapi Ia Sebenar Kejadian..

Kembali Oh Kembali..
Kembalilah Kedalam Diri..
Sendirian Sendiri..
Sendiri Bertemankan Sepi..
Hanya Kain Putih Yang Membaluti Tubuhku..
Terbujur Dan Kaku..
Jasad Terbujur Didalam Keranda Kayu..

Ajal Yang Datang Dibuka Pintu..
Tiada Siapa Yang Memberi Tahu..
Tiada Siapa Pun Dapat Hindari..
Tiada Siapa Yang Terkecuali..
Lemah Jemari Nafas Terhenti..
Tidak Tergambar Sakitnya Mati..
Cukup sekali Tak Sanggup Untukku Mengulangi..

Jantung Berdenyut Kencang..
Menantikan Malaikat Datang..
Mengigil Ketakutan Gelap Pekat Dipandangan..
Selama Ini Diceritakan..
Kini Aku Merasakan..
Dialam Barzakh Jasad Dikebumikan..

Ku Merintih, Aku Menangis..
Ku Meratap, Aku Mengharap..
Ku Meminta Dihidupkan Semula..
Agar Dapat Kembali Ke Dunia Nyata..

Ingatlah Mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.:: ada sebuah masa dimana sgalanya kekal.. namun tetap tergantung pilihan... menikmati surga dengan segala nikmat tak berakhir, atau kepayahan dalam kekekalan adzab neraka ::.